Surabaya, reporter.web.id - Semangat belajar para siswa SD DUMAS Surabaya patut dicontoh. Meski belajar di tengah keterbatasan, namun mereka tak patah arang, sebaliknya mereka tetap bersyukur dan senang.

"Senang sekolah di sini. Ada banyak teman," ujar Naura, salah satu siswi kelas 5 di SD DUMAS dengan penuh senyuman kepada tim detikJatim, Selasa (12/9/2023).

Kondisi sekolah yang berada di Jalan Dupak Masigit III nomor 1, Jepara, Kecamatan Bubutan memang memprihatinkan dan jauh dari layak. Namun bangunan tersebut tetap digunakan sebagai tempat belajar 138 siswa dan siswi.

Ratusan siswa dari kelas 1 hingga 6 ini bahkan harus bergantian menggunakan gedung dan fasilitas. Mereka bergantian menggunakan ruang kelas untuk bisa mengikuti kegiatan belajar.

Kepala Sekolah SD DUMAS Siti Jaenah mengatakan sekolah yang dibangun sejak tahun 1977 ini di bawah yayasan RW setempat. Pembangunan pun dilakukan secara swadaya.

"SD ini milik yayasan yang dimiliki oleh RW. Awal mula dibangun SD ini juga dari swadaya masyarakat karena melihat kebutuhan yang sangat penting untuk pendidikan," ungkap Siti Jaenah.

Dari pantauan detikJatim, kondisi ruang kelas yang digunakan dan berbagai fasilitas di SD DUMAS ini memang sangat terbatas. SD DUMAS hanya memiliki 3 ruang kelas sehingga siswa dan siswinya harus bergantian untuk 3 sesi, yakni pagi, siang dan sore.

Tak hanya itu, kondisi bangunannya sendiri sudah sangat mengkhawatirkan. Banyak tembok yang retak, atap yang mulai ambruk dan bocor, kayu di pintu yang sudah keropos, serta ruangan yang hanya dipisahkan oleh triplek-triplek.

"Itu sudah ambruk, rawan itu. Kalau hujan airnya langsung turun masuk. Ya seperti ini kondisinya," ujar Siti Jaenah.

Baca artikel detikjatim, "Miris! Bangunan SD di Surabaya Ini Rusak, Siswa Belajar Gantian Kelas" selengkapnya https://www.detik.com/jatim/berita/d-6927887/miris-bangunan-sd-di-surabaya-ini-rusak-siswa-belajar-gantian-kelas.

Siti Jaenah pun berharap ada dukungan dan bantuan untuk perbaikan gedung sekolah. Sebab dengan begitu, siswa nantinya bisa belajar dengan layak dan masuk sekolah pada sesi pagi seluruhnya tanpa bergantian ruang kelas.

"Kami berharap akan ada banyak dukungan dari berbagai pihak, apapun bentuknya. Tidak hanya yang bersifat materiil saja. Kami juga berharap seluruh siswa dan siswi di sini nantinya bisa masuk pagi semua, agar kegiatan pembelajaran bisa lebih optimal," tandas Siti Jaenah.(read.al)