Tanggul sungai di Lamongan yang mengalami sliding akibat pengikisan tanah.


Lamongan, reporter.com  Tiga titik tanggul sungai di Kabupaten Lamongan sliding (tanah geser) hingga puluhan meter. Kondisi ini dipicu abrasi atau pengikisan tanah.


Slidingnya titik tanggul sungai tersebut mengancam sejumlah rumah warga. Tepatnya rumah-rumah di bibir sungai atau kali Plalangan, Dusun Janggan, Desa Pomahanjanggan, Kecamatan Turi, Lamongan.


“Terjadinya sliding tanggul itu ada di beberapa titik yang disebabkan abrasi atau pengikisan tanah di aliran bibir Kali Plalangan, yang ada di Dusun Janggan, Desa Pomahanjanggan, Kecamatan Turi,” kata Muslimin, Senin (7/8/2023).


Muslimin menyebutkan, tiga titik tanggul di Dusun Janggan yang sliding itu masing-masing berada di RT 7 RW 3 dengan panjang sekitar 30 meter, lebar 1 meter, dan kedalaman sekitar 1,5 meter. Sliding di titik ini terjadi pada Selasa (1/8/2023) pukul 03.00 WIB.


Titik kedua terjadi pada Jumag (3/8/2023) pukul 23.00 WIB. Tanggul kedua ini sliding sekitar 35 meter, dengan lebar sekitar 1,5 meter, dan kedalaman lebih kurang 1 Meter.


Di titik kedua ini, tanggul yang sliding mengancam setidaknya lima rumah warga yang ada di tepi tanggul, yakni rumah milik M Sholik, Hj. Sait, Masnuh, M Nasik dan Sumari.


Sedangkan titik ketiga terjadi pada Minggu (6/8/2023) pukul 13.00 WIB. Tanggul itu mengalami sliding sepanjang lebih kurang 30 meter, lebar 6 meter, dan kedalaman sekitar 2 meter.


“Di titik ketiga ini, tanggul yang sliding juga mengancam 4 rumah yang berdiri di tepi sungai, di antaranya rumah milik Bapak Hamami, Adenan, Saifudin dan Nasikin yang ada di RT 5 RW 3 Dusun Janggan,” jelas Muslimin.


Sementara itu, Kepala Dusun Janggan, Desa Pomahanjanggan Samsul Hadi menambahkan, sliding tanggul yang mengancam sejumlah rumah warga di Dusun Janggan itu terjadi saat kondisi Kali Plalangan surut, yang kemudian berimbas pada munculnya retakan panjang.


Selain hunian warga, sambung Samsul, slidingnya sungai ini juga berdampak pada jalan lingkungan yang lokasinya berada di lokasi bantaran sungai yang sliding.


“Saat ini kondisi Kali Plalangan yang sliding itu telah surut, sehingga terjadi pengikisan tanah, ada juga beberapa rumah warga yang terdampak tanah sliding tersebut,” jelasnya.


Meskipun terdampak tanggul, pemilik rumah masih belum memikirkan atau berencana untuk pindah lokasi. Warga hanya berharap, sejumlah pihak terkait bisa memberikan bantuan bambu untuk menahan longsor susulan.


“Semoga ada bantuan untuk menahan agar sliding tanggul tidak semakin besar dan meluas,” harap Samsul.


(Red*Efr)