Breaking News

Penyerang Timnas Indonesia Ini Mendadak Populer di Belanda

 

Banyuwangi, reporter.com - Langkah PSSI untuk meningkatkan performa Timnas Sepak Bola Indonesia melalui jalur naturalisasi menjadi opsi yang diambil. Sejumlah pemain keturunan yang tinggal, besar dan bermain di klub luar negeri menjadi bidikan.

Bahkan, Beberapa waktu lalu sejumlah nama pemain muda muncul untuk memutuskan berpindah kewarganegaraan Indonesia. Pilihan itu harus diambil bagi siapa saja pemain berdarah Indonesia untuk bisa menyandang panji Garuda di dada kebanggaan Timnas Indonesia.

Sebut saja, Jordi Amat, Shane Pathynama, Sandy Wals, Ivar Jener, dan Rafael Struick. Meski sempat alot dalam pengurusan berkas naturalisasi, namun akhirnya mereka dapat mentas saat Timnas Garuda bersua Juara Piala Dunia, Argentina di Stadion Gelora Bung Karno.

Dari sejumlah pemain itu, mereka memang kental berasal dari negeri kincir angin Belanda. Meski ada satu nama yang besar di Spanyol, yakni Jordi Amat yang kini membela klub JDT di Liga Super Malaysia.

Nama-nama yang sempat menghiasi skuad asuhan Shin-Tae Yong memang cukup menarik perhatian. Selain, berparas beda dengan orang pribumi khususnya ASIA, mereka juga memiliki daya tarik tersendiri.

Sebut saja, Rafael Struick. Ya, pemain yang diplot sebagai pemain depan di ADO Den Haag dan Timnas Indonesia itu mampu mencuri perhatian publik.

Bahkan perhatian itu tidak hanya hadir dari para pendukung timnas garuda di tanah NKRI, tapi juga di negeri asalnya Belanda. Pemain berusia 20 tahun itu kini betul-betul menjadi buah bibir berkat popularitas instan di Indonesia.

Namun demikian, dirinya tak merisaukan mengenai popularitasnya itu. Saat ini dirinya hanya fokus untuk klub ADO Den Haag.

“Saat saya datang di hari pertama latihan, mereka (para pemain ADO Den Haag) secara tiba-tiba memanggil saya ‘superstar’. Mereka terus melakukan itu, bahkan ketika berjalan berpapasan,” ungkap Struick seperti dikutip dari Omroep West.

Namun demikian, dirinya tak merisaukan mengenai popularitasnya itu. Saat ini dirinya hanya fokus untuk klub ADO Den Haag.

“Kondisi anonimitas di Den Haag memberikan saya alasan untuk terus bekerja keras. Saya bisa menjadi diri sendiri. Bahkan saya lebih suka tidak dikenali dengan cepat di sini,” ungkap Rafael.

Akan tetapi dirinya patut bersyukur. Pasalnya sejak menjadi pilihan utama skuad Shin-Tae Yong, Rafael Struick juga menjadi pilihan reguler di klubnya.

Kepercayaan pelatih akan membuat dirinya lebih fokus, baik bagi dirinya sendiri maupun ADO Den Haag yang kini menyongsong musim 2023/2024 di kasta kedua Liga Belanda. Selain itu, dirinya juga bertekad membantu klubnya dapat naik kasta ke Eredivisie.

“Kondisi anonimitas di Den Haag memberikan saya alasan untuk terus bekerja keras. Saya bisa menjadi diri sendiri. Bahkan saya lebih suka tidak dikenali dengan cepat di sini,” ungkap Rafael. (red.IY)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini