Breaking News

Harga Merosot, Petani Bawang Merah Ponorogo Terancam Merugi


Petani bawang merah di Desa Ringinputih Ponorogo terancam merugi dikarenakan harga jual yang murah.


Ponorogo, reporter.com - Situasi sulit sedang dihadapi petani bawang merah di Desa Ringinputih, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Pada musim panen bawang merah kali ini, harganya merosot tajam dan berpotensi membuat petani merugi.


Anjloknya harga jual bawang merah sudah terjadi kurang lebih satu bulan terakhir. Harga bawang merah yang sebelumnya mencapai lebih dari Rp25 ribu per kilogram, tiba-tiba anjlok jadi Rp12 ribu per kilogram.


Merosotnya harga bawang merah di Ponorogo ini ibarat pukulan telak bagi para petani. Sebab, mereka sudah mengeluarkan biaya hingga puluhan juta rupiah untuk proses penanaman, pemupukan, dan perawatan hingga panen.


Penurunan harga yang tajam ini membuat para petani merasa khawatir tidak akan bisa balik modal dari hasil panen mereka. Dengan harga jual yang rendah seperti sekarang, mereka hampir tidak mendapatkan keuntungan sama sekali.


“Hasil kualitas panen bawang merahnya musim panen ini sebenarnya cukup baik. Tetapi, saat seperti ini justru harganya malah murah sekali. Di harga Rp12 ribu per kilogram, ini harga terendah selama ini,” kata Titik Suharti, salah satu petani bawang merah di Desa Ringinputih, Sabtu (5/8/2023).


Untuk panen bawang merah kali ini, modalnya cukup besar. Terutama untuk membeli benihnya, dulu per satu kilogram harganya Rp57 ribu. Jika satu petak sawah berukuran 1.400 meter persegi, membutuhkan kurang lebih benih bawang merahnya 1,7 kwintal. Berarti untuk pembelian benih saja, sudah mencapai Rp10 juta lebih.


Modalnya bukan hanya untuk membeli benih saja namun juga untuk pembelian pupuk, penggarapan lahan, perawatan tanaman hingga panen dan itu membutuhkan dana sebesar Rp11 juta. Sedangkan untuk hasil panennya, dari benih 1,7 kwintal itu, menghasilkan bawang merah kurang lebih 18 kuintal. Jika itu, dihargai hanya Rp 12 ribu per kilogram, tentu bisa jadi tidak balik modal.


Dengan kondisi harga seperti saat ini, para petani bawang merah berharap ada kebijakan dari Pemerintah untuk memperbaiki harga jualnya. Sehingga para petani ini, bisa mencapai hasil panen yang menguntungkan. Dengan begitu, mereka bisa dapat penghasilan yang layak dari usaha bertani bawang merah.


Para petani berharap adanya kebijakan dari pemerintah untuk memperbaiki harga jual bawang merah agar mereka bisa mencapai hasil panen yang menguntungkan dan mendapatkan penghasilan yang layak dari usaha pertanian mereka.


“Ya kita berharap ada kebijakan Pemerintah yang kongkrit untuk permasalahan harga bawang merah ini. Entah itu, memperbaiki harga jualnya, atau petani diberi bantuan benih ataupun pupuknya,” pungkasnya.


(Red*Tim)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini