Breaking News

Aktivis 98 Korban Penculikan Raharja Waluya Jati Meninggal



Almarhum Raharja Waluya Jati


Jakarta, reporter.com - Aktivis sekaligus pegiat hak asasi manusia Raharja Waluya Jati meninggal dunia pagi ini. Aan Rusdianto kawan Jati mengabarkan hal tersebut kepada kawan-kawan di WA Grup KBRD Nasional.


“Raharja Waluya Jati, Kawan baik kita, meninggal di RSCM hari ini Selasa, 8 Agustus 2023 pukul 05.05 Wib karena serangan jantung. Sementara akan disemayamkan di Ruang Duka RSCM ( Ruang Dahlia) RSCM — dekat kampus UI Salemba, akan diberangkatkan ke Yogya pukul 12.30 Wib. Akan dimakamkan di Yogyakarta esok pagi, 9 Agustus. 2023,” kata Aan yang juga aktivis korban penculikan di masa 1998.


Dia adalah salah satu pendiri dan mantan ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD), dan salah satu korban penculikan oleh Tim Mawar pada tahun 1998.


Jati lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 24 Desember 1969. Dia mulai aktif dalam gerakan mahasiswa pada tahun 1990-an, dan menjadi salah satu pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada tahun 1996.


Pada tahun 1998, Jati diculik oleh Tim Mawar, sebuah unit militer ABRI masa itu. Jati dan korban penculikan lainnya disiksa dan diinterogasi selama beberapa minggu, dan kemudian dibebaskan tanpa tuduhan.


Setelah dibebaskan, Jati melanjutkan kegiatannya sebagai aktivis hak asasi manusia. Dia juga menjadi jurnalis dan penulis, dan menulis beberapa buku tentang pengalamannya sebagai korban penculikan dan aktivis hak asasi manusia.


Jati adalah seorang aktivis yang gigih dan berdedikasi dalam memperjuangkan hak asasi manusia di Indonesia. Dia adalah seorang contoh bagi para aktivis muda lainnya, dan karyanya telah menginspirasi banyak orang untuk berjuang demi keadilan dan demokrasi.


Mengikuti jejak Budiman di PDIP adalah Raharja Waluya Jati. Jati dikenal sebagai aktivis gerakan petani tembakau, setelah sebelumnya memimpin Radio VHR (Voice of Human Rights).


Ketika diculik, ia adalah salah satu pimpinan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan tengah belajar di Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM). “Satu siksaan yang hingga sekarang membuat saya trauma terhadap listrik,” kata Jati lewat testimoni tertulis dua bulan setelah lolos dari penculikan.


( Red * Tim )

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini