Jakarta, reporter.com - Jamur yang hidup di dalam hutan memiliki banyak fungsi yang tampaknya belum kita ketahui. Biasanya, beberapa jamur ini akan melekat pada pohon dan kayu tumbang untuk memecah dan mencerna karbon sebelum dilepaskan sebagai karbon dioksida.
Terungkap dalam sebuah studi yang diunggah dalam jurnal PLOS One pada (26/07/2023), ternyata jika tidak tersedia kayu untuk makanannya, jamur pengurai kayu ini bisa mencerna plastik sebagai gantinya.
Jamur putih akan memecah lignin, polimer organik sangat kuat yang membantu memberi kekuatan pada kayu, dengan menggunakan enzim, yaitu protein yang mempercepat reaksi kimia di dalam sel.
"Kami berpikir, jika jamur-jamur ini bisa mencerna kayu keras yang tahan pelapukan, khususnya lignin, mereka pasti memiliki beberapa senjata untuk mencerna beberapa polimer lain juga (seperti polietilena, atau plastik)," ungkap salah satu penulis studi, Renuka Attanayake, seorang profesor patologi tanaman di University of Kelaniya di Sri Lanka.
Diteliti pada Hutan Sri Lanka
Temuan dalam studi ini didapatkan dengan mengisolasi 50 sampel jamur dari kayu keras yang membusuk dan ditemukan di hutan kawasan kering Dimbulagala di Sri Lanka tengah, seperti yang dikutip dari laman Live Science.
Para peneliti kemudian membagi sampel menjadi dua kondisi eksperimental utama. Terbagi atas sebuah wadah dengan polietilena berdensitas rendah (jenis plastik) dan sebuah wadah dengan kedua plastik dan kayu.
Setelah 45 hari, terlihat bahwa jamur-jamur ini cenderung memilih kayu dibandingkan plastik. Namun, dalam kedua pengaturan eksperimental, terutama pada wadah berisi plastik, jamur-jamur ini akan memecah polietilena.
"Kami percaya bahwa organisme-organisme ini memiliki fleksibilitas metabolik, katakanlah, dan ini mungkin menjadi keuntungan evolusi," ungkap Attanayake.
"(Jamur-jamur ini) harus bertahan hidup di lingkungan dengan memanfaatkan apa pun yang tersedia," tambahnya.
Sayangnya, hingga kini para ilmuwan belum tahu bagaimana jalur kimia dalam jamur berubah saat mereka mencerna polietilena, tapi mereka mengetahui bahwa jamur pengurai kayu menggunakan beberapa enzim oksidasi untuk mencerna baik kayu maupun plastik.
Royal Botanical Gardens Kew di London mengungkapkan, saat ini terdapat lebih dari 430 spesies jamur dan bakteri yang telah ditemukan akan memecah plastik.
Identifikasi dan duplikasi enzim yang dikeluarkan mikroorganisme dipercaya bisa membantu kita mengatasi sebagian dari 400 juta ton limbah plastik yang diproduksi setiap tahunnya. Studi baru ini menjadi langkah kecil untuk mendapatkan pemahaman terkait bagaimana jamur dapat membantu mengatasi polusi plastik.
Namun, para ilmuwan harus melihat bagaimana jamur pengurai kayu bekerja dalam kondisi yang berbeda, seperti di tempat pembuangan sampah, dan apakah mereka merupakan ancaman bagi pohon-pohon asli.
Kendati demikian, mungkin suatu hari nanti kita akan memanfaatkan mikroorganisme ini, tetapi untuk mencapai tahap tersebut masih banyak penelitian lanjutan yang harus dilakukan.
Social Header