Banyuwangi, reporter.com - Beras impor asal Vietnam masuk Banyuwangi melalui Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi. Sebanyak 3.987 ton beras yang diimpor oleh pemerintah pusat telah tiba di Banyuwangi.
Kapal yang mengangkut ribuan ton beras tersebut sudah sandar sejak Minggu (3/6). Namun proses bongkar membutuhkan waktu lama sekitar 6 hari.
Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Harisun mengatakan beras tersebut akan didistribusikan untuk dua wilayah, yakni Bulog Banyuwangi dan Bali.
"Secara kuota, sekitar 50 persen beras impor itu dibawa ke Pulau Dewata. Sementara sisanya disimpan untuk stok di Gudang Bulog Banyuwangi. Sudah mulai diangkut jadi ada yang langsung masuk ke Bali," jelas Harisun.
Berdasarkan instruksi pusat, pengiriman beras ke Bali tersebut harus segera dirampungkan hingga batas maksimal akhir bulan ini.
"Butuh waktu karena pengiriman langsung lewat jalur darat," ungkapnya.
Harisun menjelaskan beras impor asal Vietnam ini rencananya akan datang lagi pada pekan depan.
"Masih akan datang dalam sepakan ke depan dari Vietnam, jumlah yang direncanakan masuk sekitar 6.100 ton," tambah Harisun.
Di sisi lain, Bulog banyuwangi tetap melakukan penyerapan terhadap gabah milik petani dengan harga ketetapan Rp 9.950 per kilogram untuk kualitas medium. Kuota serapan Bulog mencapai 1.000 ton beras.
"Stok beras impor dan serapan dari petani sebagian besar sudah kami salurkan untuk bantuan, mencapai 4 ribu ton," imbuh Harisun.
Saat ini, stok beras di Bulog Banyuwangi mencapai 2.174 ton. Sementara kebutuhan konsumsi Banyuwangi sebanyak 1.263 ton.
Social Header