Blitar, reporter.com -, Jam di rumah Suparlan dan Mistin menunjukkan pukul 19.30 WIB. Di rumah itu, keduanya tampak berbincang serius dengan Anwar Nur Rokhim yang hendak meminta izin untuk menikahi anak mereka.
Namun, dengan halus Suparlan dan Mistin menolak permintaan
Anwar yang ingin menikahi anaknya itu. Ini lantaran Anwar dan Ayu masih ada
hubungan keluarga. Usai ditolak, Anwar pun pamit meninggalkan rumah Suparlan.
Tapi Anwar tak hilang akal, rupanya diam-diam ia mengajak
korban untuk kawin lari. Namun ajakan itu juga ditolak oleh korban. Hal ini
membuat Anwar dendam. Pria kelahiran 21 Desember 1986 itu pun merencanakan
untuk menghabisi korban.
Orang tua Anwar dan korban memang masih ada hubungan
keluarga. Mereka juga bertetangga di Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
Sehari-hari Anwar bekerja sebagai penjual bakso keliling.
Karena masih ada hubungan keluarga, Anwar pun kerap
bertandang ke rumah korban selama ini. Namun hubungan keduanya dianggap bukan
sebagai sepasang kekasih oleh orang tua korban, namun sebatas keluarga.
Sabtu, 11 Agustus 2007, niat Anwar hendak membunuh Ayu
benar-benar dilaksanakan. Mula-mula, ia pergi ke rumah temannya, Anton Sujarwo.
Ia lalu meminjam ikat pinggang dengan alasan untuk celananya yang kedodoran.
Selepas magrib, Anwar lantas menuju ke rumah korban. Di sana
ia menemui korban yang tengah duduk-duduk dengan kedua orang tuannya. Anwar
yang datang lalu pamit hendak mengajak ke rumah temannya, Yeni.
Tanpa curiga, Suparlan dan Mistin mengizinkannya. Anwar dan
korban selanjutnya dengan jalan kaki meninggalkan rumah melalui jalan pintas
setapak menuju rumah Yeni yang memang tak jauh.
Selama perjalanan itu, Anwar tampak terus memegang tangan
korban. Namun sekitar 50 meter dari rumah, Anwar lantas membanting tubuh korban
dan melayangkan pukulan ke wajah kekasihnya itu.
Tubuh Ayu yang terjatuh ke tanah lantas diseret Anwar ke
semak-semak hingga celananya terlepas. Anwar kembali menganiaya dengan
mencekik. Ikat pinggang Anwar lalu dilepas dan dilanjutkan dengan menjerat
leher korban.
Jeratan itu membuat tubuh korban yang meronta jadi diam tak
bergerak. Anwar sempat mengira korban telah tewas. Namun saat jeratan ikat
pinggang dilepas, korban ternyata kembali bergerak dan bernafas.
Social Header