Pekanbaru, reporter.com -, Polda Riau akhirnya buka suara terkait keterlibatan
dua oknum TNI dalam perampokan ATM di Pekanbaru. Polisi menyebut selain tiga
pelaku dan dua oknum TNI, mereka juga menyita sepucuk senjata api.
"Berdasarkan hasil penyelidikan kami berhasil mengungkap
pelakunya berjumlah lima orang. Di antaranya kami lakukan penangkapan di Jawa
Barat, Purwakarta dan satu pelaku di Pekanbaru," kata Wadir Reskrimum
Polda Riau Sunhot P Silalahi, Kamis (16/3/2023).
Selain lima pelaku YP, WS, AW, E dan A polisi juga
menyita sejumlah barang bukti seperti mobil dan sepeda motor. Termasuk senjata
api yang digunakan dalam aksinya yang terekam CCTV.
"Barang bukti yang sudah kita sita yaitu
satu mobil Avanza warna hitam, kemudian sepeda motor Vixion putih. Dari tangan
pelaku kami menyita satu senjata api jenis makarov, dengan beberapa butir
amunisi dari pelaku," katanya.
Untuk uang hasil perampokan, polisi juga menyita
dari para pelaku. Hanya saja untuk nominalnya hanya Rp 300 ribu-3 juta.
"Kemudian uang ada dari berbagai macam, ada
Rp 3 juta, Rp 300 ribu. Kami juga menyita palu atau martil yang digunakan
pelaku," kata Silalahi.
Atas perbuatannya, tiga pelaku yang tercatat
sebagai warga sipil ditangani di Polda Riau. Namun untuk dua prajurit TNI aktif
Sertu E dan Serma A ditangani di Pomdam dan telah ditetapkan tersangka.
"Dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian
dengan kekerasan. Ancaman hukumannya 12 tahun penjara," kata Wadir.
Insiden itu terjadi pada Minggu (6/3) sekitar
pukul 06.50 WIB di Jalan Tanjung Datuk Pekanbaru. Di mana saat kejadian tiga
petugas sedang berada di ATM untuk mengisi uang.
Tak lama, datang tiga pria tidak dikenal ke ATM
tersebut. Satu di antaranya berpura-pura hendak mengambil uang di ATM yang
sedang diisi.
Seorang petugas pun minta pelaku untuk menunggu
karena sedang dalam proses pengisian uang. Tiba-tiba pelaku langsung
mengeluarkan senjata api dan menembak petugas, atas nama Kurnia Ilahi (22).
Social Header