Muara Enim, reporter.com -, Sekolah MTS Nurul Iman sudah tak layak huni butuh perhatian pemerintah, anak didik dan guru selalu mencari tempat yang aman untuk belajar.
Tentunya disaat hujan turun, tak
lupa anak didik siswa dan guru setiap belajar selalu siaga berbekal plastik
untuk menutupi buku belajar dan dokumen yang ada disekolah.
Kebenaran awak media bersilaturahmi
berkunjung ke sekolah yang katanya didapati informasi tempat belajar mengajar
hancur nyaris tak layak huni, ternyata itu benar adanya keropos dan dinding
papannya lepas dan kebocoran dimana-mana.
Saat dibincangi di ruang kerjanya
Kepala MTS Nurul Iman Agus Widodo S.Pd.I, membenarkan hal tersebut, hampir
seluruh ruangan kelas 1 MTS Nurul Iman (18.3.23)
Sekolah MTS ini terletak didesa
Karta Mulia Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, mengalami kerusakan.
Kerusakan terparah terjadi di bagian atap. dan dinding. Bahkan lobang-lobang
pada dinding semua keropos karna dari bahan kayu, siswa dan guru sering
memindahkan meja saat hujan turun, tentunya kondisi ini pun belum bisa
tertangani dari tahun 2001 sampai sekarang 2023, ungkapnya.
Masalah yang dialami siswa, guru,
pegawai, dan Kepala Sekolah Agus Widodo S.Pd.I, Mts Nurul Iman harus bisa
menahan diri dan sabar dalam kegiatan belajar mengajar.
Untuk segera mendapatkan solusi
dan penanganan, kerusakan gedung sekolah yang cukup parah, dan dapat mengancam
keselamatan siswa, guru dan pegawai. Ucap Agus Widodo.
“Tindakan kami hari ini tidak
lain karena rasa peduli, keprihatinan terhadap sekolah MTS nurul iman , karena
permasalahan tempat belajar yang tidak ada titik temu sejak dari tahun 2001
lalu berdampak pada kondisi sekolah,” ucap Agus Widodo .
Dia pun berharap aspirasi dari Bupati
Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah dan juga DPRD Muara Enim atau pun KAMENAG,
untuk dapat segera menanggapi dan diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Muara
Enim, paparnya.
Menurutnya, ada pagar kawat yang
dipasang di rumah sekolahan kami pun sangat menginginkan pagar seperti
sekolahan pada umum nya kalau bisa harap nya kepada pemerintah, Namun
belakangan kerusakan yang terjadi semakin parah. Tidak hanya atap dan plafon
yang bocor, tapi juga dinding lepas seperti ini keadaan sekolah sudah
mulai keropos, kamar kecil tidak bisa dipakai, septic tank juga rusak.
“Kami belum bisa melakukan perbaikan,
guru dan anak-anak didik kami sudah tidak nyaman dengan situasi seperti ini,”
jelas Agus widodo, siswa dan guru pun terpaksa mencari tempat yang aman untuk
belajar. Terutama saat hujan deras, penuh harap Widodo agar pemerintah perduli,
terangnya. (Aw/tim)
Social Header