Kediri, reporter.com -, Polres Kediri menggelar kegiatan penyuluhan dan bimbingan melalui program "Jumat Curhat" di sekolahan SMK Islam di Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri, Jumat pagi (17/3/2023).
Hadir dalam acara tersebut Kapolsek Kunjang AKP Ashanik
bersama Muspika. Sementara dari Polres Kediri dihadiri Kasat Narkoba AKP Roni
Robi Harsono, Kasat Binmas AKP Abdul Karim, perwakilan Satlantas dan Sat
Intelkam.
Kegiatan program Jumat Curhat ini disambut baik oleh pihak
sekolahan SMK Islam. Dikarenakan saat ini kasus kriminalitas terhadap anak-anak
atau pelajar marak terjadi.
Dalam kegiatan tersebut para siswa-siswi yang mengikuti
acara Jumat Curhat menyampaikan pertanyaan keluh kesah agar mendapat solusi dan
tindakan.
Dari beberapa siswi menyampaikan pertanyaan terkait viralnya
video tik tok pembacokan di Bogor. Dari pertanyaan tersebut dijawab perwakilan
dari Satreskrim Polres Kediri.
Kepada para siswa diimbau untuk tidak mudah terkait berita
dalam bentuk apapun yang belum tentu kebenarannya atau kabar hoaks.
Dikarenakan berkembangnya teknologi yang semakin meningkat
ini banyak beredar berita, video di media sosial belum tentu kebenarannya.
"Kepada siswa-siswi agar dicek atau dipastikan dulu
kebenarannya terkait kabar atau berita dan informasi yang beredar di media
sosial. Pastikan terlebih dahulu kepada yang berkompeten," tutur Kapolsek
Kunjang AKP Ashanik.
Kapolsek menyampaikan, pertanyaan kedua, para siswi ini
bertanya terkait antisipasi bagaimana cara menghadapi kejahatan seksual atau
dalam bentuk apapun jika keluar rumah.
Dalam hal ini diimbau kepada para pelajar ini diharuskan
bila keluar rumah pamit ke orang tua. Selain itu, harus punya nomor
bhabinkamtibmas dan bisa kepala sekolah.
"Jangan sampai salah pergaulan. Kemudian harus
berhati-hati. Bila keluar jangan sendirian," kata AKP Ashanik.
Pernyataan ketiga, bila ada seorang yang kecanduan narkoba
dan narkotika ingin tobat apakah dilakukan rehabilitasi atau ditangkap?
Pertanyaan ini dijawab bila ada yang bisa direhabilitasi dan tentunya ada
aturan mekanisme yang harus dijalani.
"Tentunya bisa di rehabilitasi bila ada yang kecanduan.
Terus kemudian si pencandu ini harus terbuka mendapatkan barang narkoba atau
narkotika itu untuk kita lakukan penangkapan agar peredaran narkoba dan
narkotika ini terputus," jelas Kapolsek.
Lanjut dikatakan Kapolsek Kunjang, dari siswi juga
menyampaikan pertanyaan bagaimana cara agar mempermudah mendapatkan SIM baru.
Pertanyaan itu pun disampaikan dalam mengurus SIM kendaraan bagi pemohon ada
mekanisme.
Diantaranya, usia minimal 17 tahun dan ikut ujian teori dan
praktek. Ketentuan ini pun harus dilalui. Jika dinyatakan lulus maka pemohon
ini mendapatkan SIM.
"Akan tetapi jika masih pelajar belum cukup usianya
agar tidak mengendarai sepeda motor. Karena banyak kasus kecelakaan yang
meninggal," kata Kapolsek.
"Saat ini juga dari Satlantas sendiri sering mengadakan
kegiatan razia terkait knalpot brong dan kendaraan tidak sesuai aturan serta
juga balap liar," tambahnya.
Kapolsek juga lebih ka untuk terkait tilang elektronik atau
Incar dan plat nomor kendaraan berganti putih. "Ya ini sudah menjadi
aturan se Indonesia," jelasnya.
Terakhir, Kapolsek mengungkapkan, mengimbau kepada para
pelajar agar tidak membunyikan petasan. Dikarenakan banyak kasus ledakan dari
petasan. Yang terbaru di Blitar dan Kasembon Batu.
"Saya berharap kepada peran semua elemen masyarakat,
Kepala Sekolah, Kades dan semuanya agar menyampaikan kepada anak-anak agar
tidak menyembunyikan petasan karena sangat membahayakan,"ungkap Kapolsek.
Sementara itu, program Jumat Curhat ini merupakan program
dari bapak Kapolri. Program Jumat Curhat ini untuk mengetahui keluh kesah dari
masyarakat dalam bentuk situasi Kamtibmas di wilayah.
Selain itu juga program Jumat Curhat ini untuk meningkatkan
kinerja Polri dalam melayani masyarakat. Dalam acara tersebut juga diadakan
gebyar vaksinasi. (red)
Social Header