KEDIRI, reporter.web.id – Dalam upaya mendukung penuh inisiatif nasional untuk meningkatkan gizi masyarakat, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri menggelar rapat koordinasi pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (9/7/2025).
Bertempat di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, mulai dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat dan lurah se-Kota Kediri, puskesmas, hingga perwakilan dari tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Ngadirejo, Tosaren, dan Mrican. Turut hadir juga Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPPS) tingkat kecamatan dan kelurahan.
Arief Cholisudin, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, menyampaikan bahwa program MBG menargetkan kelompok 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD, sebagai penerima manfaat utama. Pelaksanaan MBG dijadwalkan akan dimulai pada 14 Juli 2025 dengan sistem distribusi langsung ke rumah warga.
“Dengan program ini, kami berharap bisa memberikan dukungan gizi tambahan yang signifikan, terutama untuk kelompok rentan. Saat ini, Kota Kediri telah memiliki tiga dapur layanan gizi atau SPPG yang siap menyalurkan makanan sehat kepada penerima,” ujar Cholis.
Pendataan sasaran dilakukan berbasis sistem digital melalui aplikasi SIGA (Sistem Informasi Keluarga) dan akan mengacu pada Data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem). Verifikasi juga akan dibantu oleh kader kelurahan dan puskesmas.
Program ini akan melibatkan berbagai elemen kader seperti penyuluh KB, kader Posyandu, Tim Pendamping Keluarga, serta kader BKB. Para kader bertugas mulai dari distribusi makanan, edukasi gizi, hingga pencatatan dan pelaporan kegiatan.
“Dapur MBG masing-masing menargetkan hingga 4.000 penerima manfaat, termasuk siswa sekolah dan kelompok 3B. Khusus untuk 3B, kuota sekitar 400 orang,” ungkap Oneng Aulia, Kepala SPPG Mrican.
Distribusi makanan dilakukan dua kali seminggu (Senin dan Kamis) dalam bentuk makanan siap konsumsi, sedangkan di hari Selasa, Rabu, dan Jumat akan disalurkan paket kudapan bergizi seperti susu, buah, roti, dan telur. Makanan akan dikirim langsung ke rumah penerima disertai dengan berita acara serah terima untuk memastikan standar keamanan dan kesegaran makanan terpenuhi.
Program MBG ini diharapkan dapat menekan angka stunting dan meningkatkan ketahanan gizi masyarakat, terutama di kalangan ibu dan anak.(red.al)
Social Header