KEDIRI, reporter.web.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri mencatat sejarah baru dengan membentuk perpustakaan bernama Tunas Harapan Bangsa, yang tengah diproses untuk mendapatkan status resmi sebagai perpustakaan nasional. Langkah ini menjadikannya sebagai pelopor di antara lapas-lapas lain di Indonesia.
Momentum penting ini dimulai pada hari ini, dengan kedatangan tim dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Kediri. Tiga petugas hadir secara langsung untuk melakukan verifikasi awal dan pendampingan teknis, sebagai bagian dari proses pengajuan ke Perpustakaan Nasional.
Kehadiran tim tersebut disambut langsung oleh Kalapas Kediri, Solichin, beserta jajarannya. Ia menekankan bahwa perpustakaan ini merupakan bagian dari inovasi pembinaan yang berorientasi pada pendidikan dan literasi.
“Kami ingin warga binaan mendapatkan akses terhadap bacaan berkualitas yang selalu diperbarui. Setiap bulan, sebanyak 1.000 buku lama akan diganti dengan 1.000 buku baru. Ini agar mereka tidak hanya membaca, tapi juga mengikuti perkembangan pengetahuan,” jelas Solichin.
Langkah Nyata untuk Pembinaan yang Lebih Mencerahkan
Langkah Lapas Kediri ini bukan hanya menciptakan fasilitas baca, tetapi menjadi bentuk nyata transformasi sistem pemasyarakatan yang lebih humanis dan edukatif. Jika disetujui oleh Perpustakaan Nasional, maka Tunas Harapan Bangsa akan menjadi perpustakaan nasional aktif pertama yang berdiri di dalam lapas.
Selain sebagai tempat untuk menambah wawasan, perpustakaan ini juga dirancang sebagai media refleksi, pemberdayaan, dan rehabilitasi karakter bagi para warga binaan.
Simbol Harapan di Balik Tembok Pemasyarakatan
Solichin menambahkan, perpustakaan ini diharapkan dapat membangun semangat baru bagi para WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) untuk menatap masa depan dengan lebih positif.
“Kami ingin Lapas ini tidak hanya dikenal sebagai tempat menjalani hukuman, tetapi juga sebagai ruang perubahan. Lewat buku dan literasi, kami ciptakan ruang untuk harapan dan perbaikan diri,” tandasnya.
Inisiatif ini juga menjadi contoh kolaborasi antarlembaga yang selaras dengan misi Kemenkumham dalam mendorong pembinaan berbasis edukasi dan pemberdayaan. Di balik jeruji, sebuah transformasi senyap namun berdampak tengah berlangsung.(red.al)
Social Header