TRENGGALEK, reporter.web.id – Kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Tugu dan Pule di Kabupaten Trenggalek, khususnya di wilayah Desa Jombok, saat ini dalam keadaan sangat memprihatinkan. Sejumlah titik di ruas jalan tersebut mengalami kerusakan berat, hingga membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Senin (8/7/2025), kerusakan jalan terlihat jelas di kawasan perbatasan administratif dua kecamatan. Lubang besar, aspal yang mengelupas, serta kontur jalan yang bergelombang menjadi hambatan serius bagi mobilitas masyarakat.
Menurut warga, intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir membuat kondisi jalan semakin memburuk. Lapisan aspal yang sudah rapuh tidak mampu menahan beban lalu lintas dan terus terkikis oleh air hujan.
Inisiatif Swadaya Warga Demi Keselamatan
Lantaran belum ada langkah nyata dari pemerintah, warga setempat memilih bertindak. Mereka memasang batang bambu di titik-titik jalan yang berlubang besar sebagai penanda agar pengguna jalan lebih waspada, terutama pada malam hari.
“Kalau tidak diberi tanda, orang bisa jatuh. Lubangnya dalam, apalagi malam tidak ada penerangan,” ujar Suwarto, warga Desa Jombok, yang ikut terlibat dalam aksi swadaya tersebut.
Ia menyebut sudah beberapa kali ada pengendara sepeda motor hampir celaka karena tak melihat lubang di tengah jalan. Jalur tersebut memang menjadi rute utama bagi warga dua kecamatan, terutama untuk aktivitas harian seperti ke pasar, ke sekolah, maupun mengangkut hasil tani.
Harapan Warga: Segera Diperbaiki
Warga pun menyayangkan lambannya respon dari instansi terkait. Padahal, jalan tersebut merupakan akses penting bagi ekonomi pedesaan dan distribusi logistik masyarakat.
“Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan. Jalan ini vital untuk kehidupan warga. Kalau terus dibiarkan, bisa makan korban,” imbuh Suwarto.
Kini, masyarakat berharap agar jalur Tugu–Pule tersebut segera masuk dalam prioritas perbaikan infrastruktur, demi keselamatan dan kelancaran mobilitas warga.(red.al)
Social Header