Breaking News

DPRD Soroti Aksi Eksibisionis di SLG, Dorong Penertiban dan Aturan Ketahanan Keluarga

  


KEDIRI, reporter.web.id  – Insiden tidak pantas yang terjadi di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) baru-baru ini mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Kabupaten Kediri. Aksi eksibisionisme yang dilakukan oleh seorang pria di lokasi wisata ikonik tersebut dinilai mencoreng citra daerah dan membuat pengunjung merasa tidak nyaman.

Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Reni Ramawati, menyayangkan peristiwa tersebut dan menyebut bahwa tindakan pelaku, Eko Priyo Utomo, warga Kota Kediri, telah menimbulkan keresahan publik, khususnya pengunjung yang sedang menikmati suasana malam di SLG.

“Ini bukan hanya melanggar norma sosial, tapi juga merusak citra SLG sebagai destinasi wisata andalan Kabupaten Kediri,” ujar Reni, Rabu (10/7/2025).

Ia juga menyinggung fenomena lain yang turut menjadi sorotan, yakni keberadaan pedagang kaki lima di sekitar SLG yang mengenakan pakaian mencolok saat malam hari. Menurutnya, hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang memancing tindakan menyimpang.

“Fenomena seperti itu perlu ditertibkan agar tidak memicu tindakan yang lebih meresahkan. Petugas Satpol PP harus lebih aktif melakukan pengawasan dan penindakan,” tegas politisi perempuan itu.

SLG Butuh Perlindungan Khusus

Reni menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan di kawasan SLG sebagai simbol kebanggaan masyarakat Kediri. Ia mendorong pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan di titik-titik rawan serta memperbaiki pencahayaan dan patroli rutin di malam hari.

"SLG adalah ikon Kediri. Jangan sampai dijadikan tempat untuk tindakan-tindakan yang mencoreng moral publik," katanya.

Selain pendekatan hukum dan penertiban lapangan, Reni juga mendorong upaya pencegahan dari hulu. Salah satunya dengan memperkuat ketahanan keluarga melalui peraturan daerah (perda).

“Saat ini belum ada Perda tentang Ketahanan Keluarga. Kami di DPRD akan menginisiasi pembahasan itu ke depan. Karena akar dari berbagai persoalan sosial sering kali berasal dari lemahnya pendidikan karakter di lingkungan keluarga,” jelasnya.

Imbauan kepada Warga

Reni juga mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih berhati-hati dalam bergaul serta menghindari tempat dan aktivitas yang rentan terhadap penyimpangan moral. Ia mengingatkan bahwa pencegahan kekerasan seksual tidak cukup hanya mengandalkan aparat, tapi juga peran aktif masyarakat dan keluarga.

“Jangan segan untuk melapor jika melihat atau mengalami tindakan mencurigakan di ruang publik. Pencegahan bisa dimulai dari kesadaran individu,” pungkasnya.(red.al)

© Copyright 2022 - REPORTER.WEB.ID | Jaringan Berita Reporter Hari Ini